Tabuk; Gerbang Pariwisata Di Utara Arab Saudi
Deskripsi blog


Provinsi Tabuk yang terletak di Barat Laut Arab Saudi memiliki arti penting bagi sektor pertanian di Arab Saudi. Batuan pasirnya berfungsi sebagai reservoir (penampung) air sehingga menjadi sumber kehidupan vital bagi penduduknya sejak ratusan tahun silam. Di samping sumber air yang cukup melimpah Tabuk telah menjadi tempat berlindung dan sekaligus tempat mencari makan bagi satwa liar yang hidup di sana.
Pegunungan Shigri yang terbentuk dari sedimen batuan dan pasir merah telah menjadi saksi bisu bagi interaksi yang terjadi antara mahluk hidup yang ada di daerah tersebut dalam kurun waktu sekira 542 juta tahun.
Menyadari akan keindahan pegunungan tersebut, Kerajaan Arab Saudi lantas segera merekonstruksi wilayah Tabuk menjadi destinasi wisata baru setelah Al-Ula, dengan harapan target 150 juta wisatawan dapat tercapai hingga tahun 2030.
Tabuk adalah propinsi paling utara Arab Saudi, dan berjarak hanya sekitar 200 kilometer dari wilayah utara Yordania. Itulah sebabnya pahatan-pahatan bebatuan di wilayah ini memiliki kemiripan dengan pahatan bangsa Nabatean -suku yang hidup nomaden-- di Al-Ula dan pahatan batu di Petra Yordania yang juga dibuat oleh bangsa Nabatean pada abad ke 4 sebelum Masehi.
Pada tahun 106 Masehi, Petra menjadi pusat ekonomi yang dibangun oleh bangsa Nabatean yang pada saat itu telah menguasai jalur perdagangan di Laut Mediterania, India dan Arab, sebelum akhirnya dikuasai oleh Kekaisaran Romawi. Di zaman pra Islam, Tabuk menjadi jalur sutra bagi kafilah dagang Arab yang berdagang ke Negeri Syam.
Potensi-potensi wisata ini terus dikembangkan oleh Kerajaan Arab Saudi demi mendongkrak pendapatan negara, selain di sektor haji dan umrah. Baru-baru ini, Kerajaan Arab Saudi sudah terlebih dahulu menerapkan teknologi di daerah Al-‘Ula dengan menyulap lanskap gurun pasir menjadi pertunjukan menggunakan teknologi tenaga surya.
Dari berbagai sumber. Gambar : Arabnews.